FENOMENA VIRAL – Anak petani gagal jadi Polwan jadi sorotan publik. Sosok Sulastri Irwan jadi viral di berbagai pemberitaan media di seluruh Indonesia.
Kabar anak petani digugurkan jadi Polwan menjadi berita panas. Sampai-sampai Mabes Polri merespon keresahan keluarga besar Sulastri Irwan calon Polwan.
Informasi anak petani calon polwan yang digugurkan Polda Maluku Utara dengan dalil melebih batas usia dan kesalahan dalam input data langsung menuai sorotan.
Tak tanggung-tanggung kejadian ini membuat panasihat hukum Sulastri Irwan dari Yayasan Bantuan Lembaga Hukum Maluku Utara membuat surat aduan untuk Polda Maluku Utara.
Surat aduhan itu mereka kirim ke Ombudsman Republik Indonesia perwakilan Maluku Utara terkait dengan penerimaan polisi di Polda Maluku Utara.
Menurutnya, kejadian ini sangat merugikan keluarga besar Sulastri Irwan. Anak petani calon Polwan bernama Sulastri Irwan digugurkan pihak Polda Maluku Utara.
Kuasa hukum Irwan Sulastri, Bachtiar Husni mengatakan pengaduan ke Ombudsman ini terkait dengan gugurnya nama kliennya dalam seleksi penerimaan polwan di Polda Maluku Utara.
“Kami mendapatkan kuasa dari keluarga Sulastri Irwan untuk membawa kasus itu ke Ombudsman terkait dengan rekruitmen Bakomsus tenaga kesehatan di Polda Maluku Utara,” ujar Bachtiar Husni.
Mabes Polri Respon Anak Petani Gagal Jadi Polwan
Kepala Biro Jianstra SSDM Polri Brigadir Jenderal Polisi Sandi Nurgroho di Ternate, mengaku sudah menerima laporan soal anak petani gagal jadi Polwan bernama Sulastri Irwan.
“Kami telah mendapatkan laporan bahwa calon siswa bintara Polri di Maluku Utara bernama Sulastri Irwan yang lulus peringkat ketiga dan di duga ditukarkan pihak panitia.” katanya.
“Kabar yang kita terima di tukar dengan peserta peringkat keempat, dengan surat undangan yang disampaikan bukan undangan fisik melainkan undangan elektronik yang dikirimkan melalui WhatsApp,” katanya.
Terkait hal ini, kata dia, Mabes Polri memberikan lampu hijau kepada Sulastri Irwan untuk diikutkan kembali sebagai siswa bintara Polri gelombang ke II tahun 2022.
Tidak tertutup kemungkinan anak petani serabutan ini masih bisa diluluskan menjadi wanita polisi atau yang dikenal sebagai polwan.
“Data itu nanti akan kita masukkan ke pimpinan dan menunggu sikap pimpinan untuk mengambil keputusan dan tidak menutup kemungkinan akan kembali di terima untuk menjalankan pendidikan sebagai anggota Polri dan sangat terbuka, Insya Allah masih ada harapan,” ujarnya.