BMKG Ungkap Penyebab Fenomena Cuaca Ekstrem Indonesia

Cuaca Ekstrem

FENOMENA VIRAL – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengungkap penyebab fenomena cuaca ekstrem yang melanda wilayah Indonesia beberapa waktu terakhir.

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati mengatakan, sesuai hasil prediksi BMKG pada Agustus lalu, memasuki ke Oktober, dan sudah dimulai sejak September wilayah Indonesia sebagian sudah memasuki musim hujan.

“Jadi memang saat ini sedang pada fase peralihan di sebagian wilayah Indonesia antara musim kemarau ke musim hujan yang sering ditandai dengan fenomena hujan lebat dan juga angin kencang atau puting beliung,” ucap Dwikorita dikutip dari keterangannya lewat laman media sosial resmi BMKG, Senin (10/10/2022).

Dwikorita juga mengungkap penyebab terjadinya cuaca ekstrem di wilayah Indonesia.

“Selain itu saat ini juga masih terdeteksi terjadinya La Nina dengan intensitas lemah yaitu fenomena yang dipengaruhi adanya aliran massa udara di Samudra Pasifik akibat suhu muka air laut di Indonesia ini lebih hangat daripada suhu air laut di Samudra Pasifik bagian tengah barat,” katanya.

Dwikorita mengatakan ada fenomena Indian Ocean dipole yang memberikan kontribusi terhadap melimpahnya uap air pembentukan awan-awan konvektif di wilayah Indonesia, terutama bagian barat dan tengah.

Kemudian, kata Dwikorita, terjadi pula fenomena sirkulasi siklonik yang mengakibatkan peningkatan awan-awan hujan dengan kecepatan angin yang tinggi.

“Aktifnya Median Julian Oscillation pergerakan awan awan hujan dari Samudra Hindia melintasi kepulauan Indonesia menuju Samudra Pasifik serta kondisi atmosfer pada skala lokal yang labil di beberapa daerah yang mampu mendukung potensi pertumbuhan awan hujan,” ujarnya.

Dwikorita mengatakan fenomena cuaca ekstrem yang melanda wilayah Indonesia dipengaruhi faktor-faktor yang cukup kompleks dan terjadi bersamaan.

“Jadi sangat kompleks pada cukup banyak fenomena yang terjadi secara bersamaan,” tuturnya seperti dikutip dari Okezone.