Fenomena Pareidolia di Balik Erupsi Gunung Merapi

Fenomena Pareidolia

FENOMENAVIRAL.COM – Belakangan ini sedang hangat topik perbincangan tentang fenomena pareidolia di balik erupsi Gunung Merapi. Berikut informasi lengkapnya.

Fenomena pareidolia adalah kecenderungan manusia untuk melihat pola atau gambar yang dikenali dalam objek atau situasi yang sebenarnya tidak berbentuk atau tidak memiliki arti tertentu.

Contohnya adalah melihat wajah di awan, benda yang mirip wajah di benda mati, atau bentuk tertentu dalam pola alam.

Fenomena pareidolia terjadi karena otak manusia memiliki kecenderungan untuk mencari pola dan memproses informasi secara visual.

Otak akan mencoba untuk mengisi informasi yang tidak lengkap atau tidak jelas dengan informasi yang sudah dikenali sebelumnya.

Hal ini dapat terjadi karena otak manusia selalu mencoba untuk membuat koneksi dan mencari makna dari lingkungan sekitarnya.

Contoh lain dari fenomena pareidolia adalah melihat bentuk wajah atau hewan pada bintik-bintik atau pola pada permukaan kayu atau batu.

Fenomena ini juga bisa terjadi ketika kita mendengar suara tertentu yang mirip dengan suara manusia atau suara yang sudah dikenali sebelumnya.

Fenomena pareidolia banyak terjadi pada manusia dan bisa terjadi pada siapa saja. Namun, beberapa orang mungkin lebih rentan terhadap fenomena ini karena lebih sensitif terhadap kecenderungan mencari pola atau karena memiliki imajinasi yang lebih kuat.

Dilansir dari Live Science, telaah soal pareidolia sudah dimulai sejak Leonardo Da Vinci sampai Carl Sagan. Bagi Da Vinci, fenomena semacam ini menjadi alat bantu artistik bagi seniman mengembangkan imajinasinya.

Carl Sagan punya pendapat pareidolia adalah naluri survival manusia. Kata Sagan, kemampuan mengenali wajah dari jarak jauh dengan visibilitas rendah adalah teknis bertahan hidup yang penting.

Insting manusia adalah ingin langsung mengenali wajah sebagai kawan atau lawan. “Hasilnya adalah misinterpretasi gambar atau pola acak dari cahaya dan bayangan, yang dikenali sebagai wajah,” katanya.

Kesimpulannya, melihat objek di langit semisal asap Merapi, menyerupai sesuatu adalah sebuah fenomena psikologi bernama Pareidolia yang umum terjadi. Hal itu tentunya baik untuk melatih imajinasi manusia, selama tidak diyakini secara berlebihan.