FENOMENAVIRAL.COM – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengatakan, perputaran perekonomian Indonesia selama momentum libur panjang Idul Adha 2023 atau 1444 Hijriyah bisa mencapai Rp 10 triliun.
Angka ini didapat setelah mengalikan total pergerakan wisatawan nusantara (wisnus) dengan rata-rata pengeluaran.
“Kalau kita bulatkan, angkanya 10 juta (wisatawan) yang bergerak, dengan raihan (ekonomi) sekitar Rp 1 juta, maka kita bisa melihat antara Rp 5-10 triliun,” ujar Sandiaga dalam The Weekly Brief with Sandi Uno di Jakarta.
Ia menjelaskan, dari survei Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), setiap kunjungan atau pergerakan wisatawan yang terpicu oleh libur panjang rata-rata pengeluarannya berkisar Rp 500.000 – Rp 1 juta per pax.
Adapun total antisipasi pergerakan wisatawan domestik selama libur panjang Idul Adha juga cukup tinggi.
Mulai dari pembelian tiket kereta api yang mencapai 1,1 juta, penerbangan diprediksi 1,25 juta pergerakan penumpang, hingga jalur kendaraan pribadi lewat darat hampir 400.000 kendaraan.
Jika angkanya dibulatkan, kata Sandiaga, lalu dikalikan dengan rata-rata pengeluaran wisatawan untuk hal seperti kuliner, akomodasi, cinderamata, dan lainnya, diprediksi mencapai hingga Rp 10 triliun.
Lebih lanjut, ia menjelaskan, libur long weekend Idul Adha selama lima hari yaitu mulai 28 Juni-2 Juli 2023 dimanfaatkan masyarakat untuk berwisata bersama keluarga mengunjungi destinasi wisata favorit di Tanah Air.
“Destinasi yang paling banyak dikunjungi wisawatan adalah Yogyakarta, Malang, Batu, Bali, Lombok, Puncak Bogor, Bandung, dan Jabodetabek,” ujar Menparekraf.
Terpantau melalui agen perjalanan online, kata Sandiaga, ada peningkatan pemesanan transportasi dan akomodasi hingga tiga kali lipat.
“Serta peningkatan penjualan produk kuliner, usaha restoran dan kafe, penjualan suvenir, pusat jajanan, dan oleh-oleh,” pungkasnya.