Kemen PPPA Merilis Jumlah Anak Korban Kerusuhan Kanjuruhan

Anak Korban Kerusuhan Kanjuruhan

FENOMENA VIRAL – Kemeneterian Perempuan dan Perlindungan Anak atau Kemen PPPA telah merilis jumlah anak korban kerusuhan Kanjuruhan Malang, Jawa Timur.

Jumlah anak korban kerusuhan yang cukup banyak dan menyisakan duka mendalam bagi seluruh masyarakat Indonesia dan dunia sepak bola tanah air.

Satu per satu kabar identitas anak korban kerusuhan diumumkan sejak kejadian peristiawa kelam bagi sejarah dunia sepak bola di Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10) lalu.

Anak korban kerusuhan Kanjuruhan yang pamit kepada orangtua menonton pertandingan Liga 1 antara Arema FC vs Persebaya, harus kembali ke rumah sudah dalam kondisi tewas.

Banyak penonton yang meninggal dunia pada kerusuhan stadion Kanjuruhan Malang tersebut mencapai ratusan orang. Ini tentunya menjadikan sejarah gelap untuk sepak bola Indonesia.

Di antara korban yang berjatuhan di Stadion Kanjuruhan, terdapat korban perempuan dan anak yang kehilangan nyawa dalam kerusahan tersebut.

KemenPPPA RI telah mencatat jumlah korban anak dan perempuan pada kejadian rusuh di Stadion Kanjuruhan tersebut.

Kementerian PPPA telah melakukan koordinasi dengan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK).

KemenPPPA telah mengantongi data sementara korban insiden Kanjuruhan  dari Posko Postmortem Crisis Center Pemerintah Kabupaten Malang pada Selasa (4/10).

Terhitung sejak pukul 02.00 WIB, total korban meninggal dunia sebanyak 133 orang. Perempuan 42 orang, laki-laki 91 orang, dan di antaranya 37 orang anak dengan rentang usia 3-17 tahun.

Dari jumlah tersebut juga ada korban yang belum teridentifikasi usianya sebanyak 18 orang. Pemerintah Provinsi Jawa Timur pun juga menanggung biaya para korban.

Biaya tersebut termasuk santunan sebesar masing-masing Rp10 juta (sepuluh juta rupiah) untuk korban yang meninggal dunia.

Sedangkan untuk korban luka masing-masing sebesar Rp5 juta (lima juta rupiah). Tak hanya itu, Pemprov Jatim akan melakukan pendampingan trauma bagi korban dan keluarga.

Itulah tadi informasi dari Kemen PPPA tentang jumlah perempuan dan anak korban kerusuhan Kanjuruhan.