Viral  

Video Penari Pacu Jalur Viral di TikTok

Pacu Jalur Viral

FENOMENAVIRAL.COM – Baru-baru ini, video penari pacu jalur viral di media sosial tiktok. Hal ini karena tariannya penuh energik dan membuat orang-orang terpikat.

Video penari pacu jalur yang lagi viral di tiktok itu sedang menjadi topik perbincangan hangat. Ini terekam dalam perlombaan pacu jalur di Kuansing, Riau.

Tradisi Pacu Jalur sendiri sudah berlangsung sejak 1903. Ini merupakan tradisi masyarakat Kuantan Singingi, untuk memperingati ulang tahun Ratu Helmina asal Belanda di Baserah.

Belakangan ini pula, rekaman video memperlihatkan tuka tari di atas perahu dalam perlombaan pacu jalur menjadi viral di media sosial TikTok.

Perahu kecil dan panjang yang di dayung pria dewasa itu terdapat di bagian anjungan perahu seorang bocah sedang menarik meliak-liukkan tubuhnya.

Kenapa Penari Pacu Jalur Viral di TikTok?

Bocah itu tampak santai dan memberikan energi positif bagi pria dewasa yang sedang mendayung perahu untuk segera mencapai garis finis.

Melihat dari akun Instagram @thinkz.id, menampilkan video pacu jalur dan terlihat tukang Tari meliuk-liuk asyik karena dipadukan dengan musik.

Selain itu, gerakan cepat dari para pendayung yang senada dan seirama juga manjakan mata penonton.

Ternyata Pendayung dan Tukang Tari tersebut adalah gelaran Pacu Jalur yang mana merupakan lomba dayung tradisional khas daerah Kuantan Singingi (Kuansing), Riau.

Pacu artinya lomba, sedangkan Jalur adalah sebutan dari perahu panjang. Itulah mengapa lomba ini disebut Pacu Jalur dalam tradisi dan budaya yang ada di Kuansing.

Fungsi dari Tukang Tari di Pacu Jalur adalah sebagai pemberi tekanan sekaligus penyeimbang dari Jalur atau perahu itu sendiri.

Itulah tadi penyebab kenapa penari pacu jalur menjadi viral di tiktok karena aksi penari yang berada di anjungan perahu tampak energik menarik memberikan semangat para pendayung.

Sejarah Pacu Jalur

Pacu Jalur viral di tiktok adalah Pesta Rakyat kebanggan Masyarakat Kabupaten Kuantan Singingi. Sejarah Pacu Jalur berawal abad ke-17, di mana jalur merupakan alat transportasi utama warga desa di Rantau Kuantan, yakni daerah di sepanjang Sungai Kuantan yang terletak antara Kecamatan Hulu Kuantan di bagian hulu hingga Kecamatan CerentiKecamatan Cerenti di hilir.

Saat itu memang belum berkembang transportasi darat. Akibatnya jalur itu benar-benar digunakan sebagai alat angkut penting bagi warga desa, terutama digunakan sebagai alat angkut hasil bumi, seperti pisang dan tebu, serta berfungsi untuk mengangkut sekitar 40-60 orang.

Kemudian muncul jalur-jalur yang diberi ukiran indah, seperti ukiran kepala ular, buaya, atau harimau, baik di bagian lambung maupun selembayung-nya, ditambah lagi dengan perlengkapan payung, tali-temali, selendang, tiang tengah (gulang-gulang) serta lambai-lambai (tempat juru mudi berdiri).

Perubahan tersebut sekaligus menandai perkembangan fungsi jalur menjadi tidak sekadar alat angkut, namun juga menunjukkan identitas sosial. Sebab, hanya penguasa wilayah, bangsawan, dan datuk-datuk saja yang mengendarai jalur berhias itu.

Baru pada 100 tahun kemudian, warga melihat sisi lain yang membuat keberadaan jalur itu menjadi semakin menarik, yakni dengan digelarnya acara lomba adu kecepatan antar jalur yang hingga saat ini dikenal dengan nama Pacu Jalur viral di tiktok.

Pada awalnya, pacu jalur viral di tiktok diselenggarakan di kampung-kampung di sepanjang Sungai Kuantan untuk memperingati hari besar Islam. Namun, seiring perkembangan zaman, akhirnya Pacu Jalur diadakan untuk memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia.

Oleh karena itu Pacu Jalur diadakan sekitar bulan Agustus. Dapat digambarkan saat hari berlangsungnya Pacu Jalur, kota Jalur bagaikan lautan manusia.

Terjadi kemacetan lalu lintas di mana-mana, dan masyarakat yang ada diperantauan akan terlihat lagi, mereka akan kembali hanya untuk menyaksikan acara ini. Biasanya jalur yang mengikuti perlombaan, bisa mencapai lebih dari 100.

Menurut masyarakat setempat jalur adalah ‘perahu besar’ terbuat dari kayu bulat tanpa sambungan dengan kapasitas 45-60 orang pendayung (anak pacu).

Perlombaan pacu jalur viral di tiktok konon sudah ada sejak tahun 1903 ini menjadi agenda tetap Pemerintah Provinsi Riau untuk menarik wisatawan nusantara maupun mancanegara untuk berkunjung ke Riau, khususnya di Kabupaten Kuantan Singingi.

Pada masa penjajahan Belanda, pacu jalur viral di tiktok diadakan untuk memeriahkan perayaan adat, kenduri rakyat dan untuk memperingati hari kelahiran ratu Belanda wihelmina yang jatuh pada tanggal 31 Agustus.

Kegiatan pacu jalur pada zaman Belanda di mulai pada tanggal 31 agustus s/d 1 atau 2 september. Perayaan pacu jalur tersebut dilombakan selama 2-3 hari, tergantung pada jumlah jalur yang ikut pacu.

Kini warna warni kostum dan dentum suara meriam penanda mulai lomba, serta teriakan pemberi semangat menjadi daya tari budaya local asli Kuantan Singingi Riau yang pantas dinanti dan dinikmati.