Pantai Kemangi Viral, Rekaman Video Bersetubuh Beredar

Pantai Indah Kemangi Viral

FENOMENA VIRAL – Pantai Kemangi viral Tiktok karena adanya sebuah rekaman video bersetubuh pasangan muda-muda beredar. Aksinya jadi tontonan warganet.

Video bersetubuh sepasang muda-mudi di Pantai Indah Kemangi (PIK) viral di media sosial (medsos).

Video berdurasi 26 detik itu terjadi di sebuah gazebo kawasan Pantai Indah Kemangi, Jungsemi, Kecamatan Kangkung.

Aksi mesum itu direkam oleh seseorang dan tersebar di medsos. Dalam video tersebut menunjukkan seorang perekam yang mendekati sebuah gazebo.

Di atas gazebo nampak sepasang muda-mudi yang sedang berbuat asusila. Seorang perempuan berkerudung hitam, berbaju putih dan bersarung batik nampak sedang telentang dengan kaki di tekuk.

Sarung batik yang dikenakan sengaja di buat penutup pahanya saat dirinya asik berbuat mesum. Sementara, pasangannya hanya bercelana pendek dan memakai kaos panjang, nampak tidur dengan posisi menyampingi si wanita tersebut.

Setelah merekam aksi mesum keduanya, perekam video juga sempat menanyakan kepada pasangan tersebut. “Kok biso mesum neng kene mas (Kok bisa mesum di sini mas),” tanya perekam dalam video tersebut.

Sadar aksinya diketahui orang dan di rekam, pasangan muda-mudi ini sontak kaget. Keduanya juga diam membisu tanpa menjawab pertanyaan dari perekam video viral ini.

Saat aksi mesum pasangan muda-mudi ini viral, Kades Jungsemi Dasuki mengaku belum mengetahui persis video yang beredar itu.

Pihaknya juga tengah membahas beredarnya video mesum di PIK itu bersama kepolisian dan Disporapar Kendal.

“Saya baru di kabari kalau ada video tersebut. Ini (kemarin) masih di kecamatan bahas itu. Polisi juga masih menyelidiki,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Achmad Ircham Chalid mengaku belum menerima laporan resmi mengenai video mesum di PIK itu.

Pihaknya menyayangkan. Terlebih, Pemkab Kendal tengah memperkenal PIK sebagai objek wisata unggulan.

“Kalau memang benar, kejadian ini sangat disesalkan. Karena PIK sedang kita bangun meski pengelolaan dari Desa Jungsemi tetapi bisa mencoreng,” tandasnya.