FENOMENAVIRAL.COM – Belakangan ini masih banyak yang bingung tentang penulisan desinfektan atau disinfektan yang benar. Berikut informasinya.
Lantas, manakah penulisan kata yang benar antara desinfektan dan disinfektan? Temukan jawaban lengkapnya hanya melalui artikel penjelasan berikut ini.
Sejak pandemi COVID-19 melanda tanah air, banyak sekali informasi terkait penulisan yang salah seperti desinfektan di berbagai pemberitaan media.
Tulisan untuk jenis cairan yang bisa membunuh virus corona ini selalu mejeng di pemberitaan media. Sayangnya, penulisannya masih salah.
Kata desinfektan adalah bentuk tidak baku dari kata disinfektan sehingga penulisan yang benar adalah disinfektan. Penulisan kata yang benar di sebut juga dengan kata baku.
Ini sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia (#KBBI). Berikut adalah arti dari kata disinfektan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).
Disinfektan memiliki arti dalam kelas nomina atau kata benda sehingga disinfektan dapat menyatakan nama dari seseorang, tempat, atau semua benda dan segala yang dibendakan.
Mengutip dari laman WikiPedia, Disinfektan adalah bahan kimia yang digunakan untuk mencegah terjadinya infeksi atau pencemaran oleh jasad renik atau obat untuk membasmi kuman penyakit.
Pengertian lain dari disinfektan adalah senyawa kimia yang bersifat toksik dan memiliki kemampuan membunuh mikroorganisme yang terpapar secara langsung oleh disinfektan.
Disinfektan tidak memiliki daya penetrasi sehingga tidak mampu membunuh mikroorganisme yang terdapat di dalam celah atau cemaran mineral.
Selain itu disinfektan tidak dapat membunuh spora bakteri sehingga dibutuhkan metode lain seperti sterilisasi dengan autoklaf.
Efektivitas disinfektan dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya lama paparan, suhu, konsentrasi disinfektan, pH, dan ada tidaknya bahan pengganggu.
pH merupakan faktor penting dalam menentukan efektivitas disinfektan, misalnya saja senyawa klorin akan kehilangan aktivitas disinfeksinya pada pH lingkungan lebih dari 10.
Contoh senyawa pengganggu yang dapat menurunkan efektivitas disinfektan adalah senyawa organik.
Penggunaan disinfektan dengan teknik spray atau fogging telah digunakan untuk mengendalikan jumlah antimikroba dan virus di ruangan yang berisiko tinggi.
Pada ruangan yang sulit dijangkau biasanya digunakan sinar UV dengan panjang gelombang tertentu. Proses ini akan mencegah penularan mikroorganisma patogen dari permukaan benda ke manusia.
Terdapat beberapa produk disinfektan yang direkomendasikan untuk disinfeksi, misalnya sodium hipoklorit, amonium kuarterner (sejenis deterjen kationik), alkohol 70 % dan hidrogen peroksida.
Perhatikan petunjuk penggunaan pada label agar produk dapat digunakan dengan efektif dan aman.
Perlu diperhatikan, konsentrasi disinfektan yang digunakan serta waktu kontak antara objek dengan disinfektan (antara 1 hingga 10 menit tergantung dari jenis disinfektan).
Itulah tadi penjelasan tentang penulisan disinfektan yang benar dan fungsi cairan ini. Semoga informasi di atas bisa menambah pengetahuan kalian dalam penulisan kata.