Viral  

Soto Klaten Viral 70 Ribu, Ini Ulasan Selengkapnya

Soto Klaten Viral 70 Ribu

FENOMENAVIRAL.COM – Artikel ini berisi informasi Soto Klaten viral 70 ribu sekali seruput. Ini ulasan selengkapnya tentang soto Klaten viral 70 ribu di media sosial.

Baru-baru ini pengguna media sosial dihebohkan dengan narasi Soto Klaten viral 70 ribu sekali seruput. Warganet yang penasaran lantas mencari informasi kebenarannya.

Warung soto di Klaten tengah viral di media sosial. Semua itu bermula dari razia pihak Satpol PP Klaten ke salah satu warung soto berisi layanan plus-plus.

Soto Klaten viral 70 ribu adalah warung soto yang memberikan layanan plus-plus kepada pelanggannya. Lokasinya terletak di Desa Gatak, Kecamatan Delanggu, Kabupaten Klaten.

Ada-ada saja cara orang mencari uang. Salah satu yang menarik perhatian adalah warung soto di Klaten yang menjual soto plus-plus kepada pelanggannya yang datang.

Warung soto di Klaten ini hanya kedoknya saja berjualan soto. Padahal, isi di dalam warung soto tersebut pelanggan bisa mendapatkan pelayan plus-plus dari wanita.

Tak hanya itu saja, bahkan tarif yang ditawarkan kepada pelanggan yang mampir ke warung soto juga terbilang rendah hanya Rp70 ribu rupiah saja sekali seruput.

Sub Koordinator Bidang Penindakan dan Penegakan Perda Satpol PP dan Damkar Kabupaten Klaten, Sulamto mewakili Kepala Satpol PP dan Damkar Kabupaten Klaten Joko Hendrawan memberikan penjelasan.

Prostitusi berkedok warung soto di Klaten selama ini cukup meresahkan warga. Pasalnya, di dalam warung soto itu ada kegiatan prostitusi terselubung di dalamnya.

“Harga dipatok tarif Rp70 Ribu, Rp15 Ribu untuk pemilik rumah sisanya PSK,” papar Sulamto, sebagaimana Fenomenaviral kutip dari TribunSolo, Sabtu (13/5/2023).

Sekitar lokalisasi tersebut ternyata juga terdapat sebuah tempat karaoke yang tidak memiliki izin. Pihaknya juga memberikan imbauan kepada pemilik rumah untuk menutup kegiatan terlarangnya tersebut.

“Pemilik juga sudah menyadari kesalahan, akan ditutup tempat itu sendiri,” jelasnya. Perlu diketahui, sebelumnya Satpol PP dan Damkar Kabupaten Klaten melakukan razia.

Adapun lokasi yang menjadi sasaran razia adalah di salah satu warung soto yang menjadi peristiwa seorang kakek meninggal di lokasi tersebut beberapa waktu sebelumnya.

Lokasi prostitusi tersebut sudah lama ditarget oleh Satpol PP dan Damkar Kabupaten Klaten. “Sudah lama itu (lokalisasi). Setahun yang lalu pernah kami razia, tapi tempat tersebut kosong tidak ada kegiatan apa-apa,” jelas dia.

Warung Soto Klaten Jadi Lokasi Prostitusi

Prostitusi berkedok Wedangan dan Solo di Klaten terbongkar. Lokasi ini tepatnya di Desa Gatak, Kecamatan Delanggu, Kabupaten Klaten.

Saat Satpol PP melakukan razia ke lokasi, mereka menemukan adanya tiga bilik kamar yang diduga digunakan Pekerja Seks Komersial (PSK).

Sub Koordinator Bidang Penindakan dan Penegakan Perda Satpol PP dan Damkar Kabupaten Klaten, Sulamto mewakili Kepala Satpol PP dan Damkar Klaten Joko Hendrawan mengatakan, mereka sudah turun langsung mengecek adanya lokasi prostitusi itu.

“Iya betul, kemarin kami datangi lokasi yang ditemukan kakek meninggal, dari pengecekan lokasi ternyata benar (lokasi prostitusi),” ujar Sulamto.

Satpol PP melakukan razia pada Senin (8/5). Saat itu, mereka menemukan ada Pekerja Seks Komersial (PSK) di sana. Ada dua PSK yang sedang nongkrong di warung milik S.

“Ada 2 PSK di sana kemarin, modusnya jualan wedangan dan soto. Tapi di belakangnya ada ruangan bilik kamar,” ungkapnya.

Terdapat 3 bilik kamar yang diduga dipakai tempat transaksi PSK tersebut. Sulamto mengatakan, PSK yang ada di warung tersebut rerata berusia 40-50 tahun.

Mengetahui hal tersebut, Satpol PP meminta dua PSK itu untuk pulang, sebab rumah mereka tidak jauh dari lokasi warung. “Saat penggeledahan tidak ditemukan aktivitas seksual saat itu,” kata dia.

Satpol PP meminta agar pemilik mau menutup lokasi prostitusi itu. “Pemilik rumah juga sudah dengan sadar akan menutup lokasi prostitusi tersebut, untuk sementara hanya dilakukan himbauan,” ucapnya.

Setahun sebelumnya, pihaknya juga sudah mendapat laporan adanya kegiatan prostitusi di lokasi tersebut. “Tapi saat itu tidak ada aktivitas kegiatan, kosong,” ujarnya.

Selain warung, diduga di lokasi prostitusi juga ada tempat karaoke tidak berizin. Pihaknya juga melakukan himbauan penutupan karaoke tersebut.