FENOMENA VIRAL – Video viral Elnaaz Norouzi 1 menit 40 detik yang di unggah melalui akun Instagram pribadinya berhasil mencuri perhatian dunia dan warganet.
Dalam rekaman, video viral Elnaaz Norouzi berdurasi 1 menit 40 detik memperlihatkan aktris cantik itu melepas pakaiannya sebagai bentuk protes kebijakan moral di Iran.
Unggan video viral 1 menit 40 detik itu sontah membuat pengguna media sosial heboh. Kemunculan video viral Elnaaz Norouzi di media sosial langsung jadi perbincangan hangat.
Elnaaz Norouzi mengunggah sebuah video saat ia melepas pakaiannya sebagai protes terhadap kebijakan moral. Video Elnaaz Norouzi di Instagram langsung viral.
Penasaran seperti apa video viral Elnaaz Norouzi di Instagram? Berikut ulasan lengkap yang berhasil Kawanpuan rangkum dari berbagai pemberitaan media.
Elnaaz Norouzi, merupakan seorang aktris kelahiran Iran dan terkenal karena perannya dalam serial Netflix berjudul ‘Sacred Games’.
Sosoknya jadi perbincangan warganet setelah mengunggah sebuah video viral melepas pakaian. Dia telah bergabung dengan demonstrasi luas perempuan Iran melawan polisi moralitas negara itu.
Dalam video yang dia bagikan di media sosial di Instagram, Norouzi menyatakan bahwa wanita memiliki kebebasan untuk mengenakan apa pun yang mereka suka.
Dalam rekaman video itu, Norouzi melepas satu persatu pakaiannya sampai dia bertelanjang dada. Sepanjang video dia sangat menekankan tentang wanita harus mengenakan apa pun yang mereka inginkan.
Apa yang Elnaaz Norouzi sampaikan adalah pilihan pribadi setiap wanita, dan tidak ada yang boleh menghentikannya. Sayangnya, video tersebut telah di hapus dari media sosial.
Norouzi menulis, “Setiap wanita, di mana pun di dunia, dari mana pun dia berasal, harus memiliki hak untuk mengenakan apa pun yang dia inginkan dan kapan atau di mana pun dia ingin memakainya.
Tidak ada pria atau wanita lain yang memilikinya. Hak untuk menghakiminya atau memintanya untuk berpakaian sebaliknya.”
“Setiap orang memiliki pandangan dan keyakinan yang berbeda dan mereka harus di hormati. Demokrasi berarti kekuatan untuk memutuskan.
Setiap wanita harus memiliki kekuatan untuk memutuskan tubuhnya sendiri. Saya tidak mempromosikan ketelanjangan, saya mempromosikan kebebasan memilih,” dia menulis di samping.
Ini terjadi setelah gelombang kemarahan yang sedang berlangsung di seluruh dunia setelah kematian Mahsa Amini, yang berusia 22 tahun, dan di tangkap di Teheran oleh polisi moral .
Ketika dia di jemput pada 16 September, dia dinyatakan meninggal setelah tiga hari. Kematiannya kini telah memicu gelombang protes di seluruh dunia.
Dalam protes tersebut, perempuan dari berbagai penjuru, mencoba mengekspresikan rasa jijik mereka dengan membakar jilbab mereka.