FENOMENA VIRAL – Viral Lombok Tengah bermula dari ajakan bisnis sayur berujung pembuatan video syur yang akhirnya tersebar ke media sosial seperti Facebook.
Ajakan bisnis sayur berujung video syur beredar di media sosial spontan saja membuat geger masyarakat maya dan nyata. Kini banyak yang penasaran dengan video tersebut.
Video viral Lombok Tengah belakangan ini menjadi topik perbincangan warganet. Karena semua kejadian ini bermula dari ajakan bisnis sayur berujung buat video syur.
Penasaran dengan kejadian viral Lombok Tengah tentang video syur korban tipu daya ajakan bisnis sayur? Temukan informasi lengkap melalui penjelasan berikut ini.
Gadis berinisia ES menjadi korban tipu daya seorang pria yang ia kenal melalui media sosial Whatsapp. Pertama kenalan, pria jahat mengaku fans berat gadis ES.
Kabarnya, wanita berinisial ES merupakan Selebgram ternama di Lombok Tengah. Selain memiliki paras wajah yang cantik, informasinya ES merupakan seorang mahasiswi.
Singkat cerita, pria terduga pelaku perekam dan penyebar video mengaku kepada korban mendapatkan kontak person dari aplikasi Tiktok. Setelah itu dia menghubungi korban.
Korban yang polos rupanya meladeni panggilan masuk dalam pria yang mengaku sebagai penggemarnya. Dalam perbincanga, pelaku menawari korban untuk bisnis sayur.
Entah kenapa tiba-tiba perbincangan keduanya mengarah tindakan asusila. Meski tidak saling bersentuhan tubuh, rupanya korban malah melucuti busananya untuk pria tersebut.
Aksi video call sex pun terjadi antara pelaku dan korban. Mereka berdua berkomunikasi menggunakan Whatsaap dengan cara video call. Di sini mulai terjadi video syur.
Sang pria meminta kepada korban untuk melakukan tindakan asusila dan tercela. Ironinya, pemeran wanita menuruti permintaan pria yang mengajaknya bisnis sayur tersebut.
Dari situlah rekaman video asusila ES selama 3 menit 26 detik terjadi. Usut punya usut lagi, ada video berdurasi 3 menit 6 detik menampilkan sosok wanita yang sama.
Korban akhirnya sadar ketika video pribadinya bocor ke media sosial. Korban VCS kini mendapat pendampingan dari Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Peduli Masyarakat (Ampera) NTB.